Indonesia memilki banyak
lantunan musik yang tak kalah kualitasnya dengan musik Barat,Koera,India,China
dan Jepang.Mungkin selama ini anda mengira bahwa ARMADA,KANGEN
BAND,WALI,D’BAGINDAS,DAN UNGU adalah band-band Indonesia yang lagunya paling
banyak di simpan orang.Tetapi pernahkah anda mengetahui bahwa Ada band –band
Indonesia yang tidak terkenal di negeri sendri tetapi terkenal di luar negeri
dan ada juga band Indonesia yang terkenal di dalam dan luar negeri.Siapakah
band-band Indonesia yang terkenal di luar negeri?
Mereka adalah NOAH,SLANK,GUGUN
BLUES,EDANE,BURGERKILL,DAN MOCCA.Mari baca urain saya berikut ini:
1. NOAH ( PETERPAN)
- NOAH yang sebelumnya bernama Peterpan adalah sebuah band yang terbentuk pada tahun 2000 berasal dari Bandung .Penggemarnya tidak hanya terdapat di Indonesia ,tetapi berasal dari Berbagai belahan dunia seperti Malaysia,Singapura,Brunei darussalam,Australia,Thailand,Taiwan,China,Jepang,Inggris,India,Hongkong,dan lain-lain.NOAH memiliki banyak keunggulan dari band lain seperti ,sebagai band Hero pertama di Indonesia,sering mengadakan konser tunggal di stasiun televisi,Band temahal di Indonesia,dan band yang telah memecahkan rekor dunia yaitu Konser Dua benua dan Lima negara dalam waktu 24 Jam atau di sebut juga dengan konser THE GREATES SESSION OF HISTORY dan konser Rekor MURI – Konser Maraton 6 Kota 24 Jam - 18 Juli 2004.
Berikut
penghargaan -penghargaan yang pernah di raih NOAH:
Tahun 2002
- Rookie of the Year 2002 - Majalah Hai
Tahun 2004
- Grup Pendatang Baru TerNgetop - SCTV Music Award
- Rekor MURI – Konser Maraton 6 Kota 24 Jam - 18 Juli 2004
Tahun 2005
- Best Favorite Artis Indonesia - MTV Asia Award - Februari 2005
- Album Pop Group Ngetop - SCTV Music Award - Mei 2005
- Lagu Paling Ngetop - SCTV Music Award - Mei 2005
- Band Paling Ngetop - SCTV Award - Agustus 2005
- Penjualan Album Terbaik Sepanjang Tahun - MTV Music Award – September 2005
- Grafis desain album terbaik Bintang di Surga - AMI Awards 2005 - November 2005
Tahun 2006
- Best Favorite Artis Indonesia - MTV Asia Award - April 2006
- Album Pop Group Ngetop - SCTV Music Award - Mei 2006
- Video of The Year: Bintang di Surga - MTV Indonesia Award
Tahun 2007
- Best Contribution Award - Asia Song Festival, Korea
Tahun 2009
- Video Klip TerDahsyat "Walau Habis Terang" - Dahsyatnya Award - April 2009
- Band TerDahsyat - Dahsyatnya Award - April 2009
- Lagu Terbaik versi majalah Rolling Stone dengan lagu "Kukatakan Dengan Indah"
- Band Terfavorit - Indonesia Kids Choice Awards
- Peterpan "Most Inspiring Artist" - MTV Indonesia 25 November 2009
Tahun 2010
- Ariel Penyanyi Terbaik versi Rolling Stone - Desember 2010
Tahun 2011
- Ariel "The Talk Of The Nation" versi Rolling Stone
Tahun 2012
- Rekor MURI – Konser 5 Negara 24 Jam (Noah Born to Make History) - 16 September 2012
- Ariel Sexiest Male Celebrity 2012 - 24 Oktober 2012
- Band Of The Year - Yahoo! OMG Awards 2012 - 25 November 2012
- Grup Band Paling Ngetop - SCTV Awards 2012 - 30 November 2012
- Star Of The Year versi Tabloid Bintang - 29 Desember 2012
Tahun 2013
- 100% Band Ajib - 100% Ampuh Awards - 16 Januari 2013
- 100% Membahana, "Separuh Aku" - 100% Ampuh Awards - 16 Januari 2013
- Band TerDahsyat - Dahsyatnya Awards - 21 Januari 2013
- Penampilan Paling di Tunggu "NOAH" - Infotaiment Awards - 1 Februari 2013
- Peristiwa Hiburan Paling Fenomenal "KONSER 5 NEGARA Noah Born to Make History" - Infotaiment Awards - 1 Februari 2013
- Selebriti Pria Paling Memikat: Nazril Irham (Ariel "NOAH") - Infotaiment Awards - 1 Februari 2013
Slank adalah sebuah grup musik di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia's Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan honor Rp 500 Juta per show.
Penghargaan
- 1990 - Best Selling Album Rock Category BASF Awards
- 1991 - Best Selling Album Rock Category BASF Awards
- 1993 - Best Selling Album Rock/Alternative Category BASF Awards
- 1994 - Best Selling ALbum (Double Platinum Album Category) BASF Awards
- 1994 - Video Klip Terbaik (Terbunuh Sepi) Video Musik Indonesia
- 1995 - Video Klip Terbaik (Bang Bang Tut) Video Musik Indonesia
- 1997 - Lagu Rock Terbaik (Balikin) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1997 - Album Rock Terbaik (Tujuh) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1997 - Group Rock Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1998 - Album Rock Terbaik (Matahati Reformasi) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 1999 - Band paling kontroversial Taboid MUMU (MUda MUsika)
- 2002 - The Best Director for Video I Miss You But I Hate You MTV Indonesia Awards
- 2003 - Artis/Duo/Group Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 2003 - Album Rock Terbaik (Satu-Satu) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
- 2004 - Album Pop/Rock paling Ngetop(Road to Peace) SCTV Music Awards 2005
- 2005 - Penghargaan dari IFNGO (International of Non GOvernmental Organization)
- 2009 - Most Fav Band/Duo MTV Indonesia Awards
- 2010 - Album Rock Terbaik (OST Generasi Biroe) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards\
- 2010 - Group Musik Indonesia Pertama yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor Indonesia)[
Setelah ikut bersama EdanE dalam merilis album pertama, "The Beast" (1992), Ecky sebagai vokalis meninggalkan EdanE, namun EdanE tak berganti nama. Heri Batara (Ucok) masuk untuk menggantikan Ecky, Heri Batara menjadi vokalis utama dalam dua album Edane, "Jabrik" dan "Borneo" - namun dalam pengerjaan album "Borneo" Heri Batara sempat sakit dan digantikan oleh "Fatah Mardiko" untuk beberapa lagu dalam album tersebut. Setelah dua album tersebut,posisi Heri Batara diambil alih oleh Trison Manurung, mantan vokalis band Roxx.
Pada pertengahan tahun 2003, EdanE kembali mengalami pergantian vokalis, pada 9 Juli 2003 Trison mengundurkan diri dari EdanE, yang diikuti berita simpang siur mengenai pengunduran dirinya. Setelah Trison mengundurkan diri, EdanE mendapatkan vokalis baru, mantan anggota Razzle Band yaitu Robby Matulandi, yang biasa membawakan lagu-lagu dari Guns n Roses, grup musik rock asal Amerika Serikat. Dengan hadirnya Robby sebagai vokalis, EdanE kembali mengusung musik beraliran hard rock dengan menonjolkan kemampuan individual masing-masing personelnya di album mereka. Menurut Eet Sjahranie, pergantian vokalis ini sering terjadi karena sejak pembuatan album Borneo, di antara personel EdanE terdapat ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik EdanE.
EdanE telah merilis tujuh album, antara lain The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), Time To Rock (2005) dan Edan (2010), dimana Album 9299 (Aquarius Musikindo) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama, dengan lagu "Untuk Dunia", "Dengarkan Aku", dan "Rock On" yang menjadi hit single. Lagu lama yang masuk antara lain "Jabrik", "Ikuti" dan "Borneo" yang sarat dengan unsur etnik Dayak.
4.BURGERKILL
Burgerkill adalah sebuah band metalcore yang berasal dari kota Bandung, Jawa Barat. Nama band ini diambil dari sebuah nama restaurant makanan siap saji asal Amerika, yaitu Burger King, yang kemudian oleh mereka diparodykan menjadi "Burgerkill".
Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya.
Mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul Masaindahbangetsekalipisan tersebut.
Pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi Breathless dengan menyertakan lagu Offered Sucks didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul Independent Rebel.
Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis).
Pada tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title Dua Sisi oleh Riotic Records. Pada tahun yang sama, band ini juga merilis single Everlasting Hope Never Ending Pain lewat kompilasi Ticket To Ride.
Mereka menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik pada tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: Puma yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.
Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title Berkarat.
Pada pertengahan tahun 2004, lewat album Berkarat Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia Ami Awards. Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori Best Metal Production.
Di awal tahun 2005, Toto memutuskan untuk meninggalkan band tersebut. Mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player.
November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 Beyond Coma And Despair di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ini pun menjadi salah satu album terbaik di Rolling Stone Indonesia.[1]
Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di tengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karier mereka.
Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Tahun 2009 menggelar konser "Allegiance to Metal Tour 2009" bersama Psycroptic dan Nemesis.
Band ini pernah satu panggung dengan beberapa band luar deperti The Black Dahlia Murder, As I Lay Dying, dan Himsa. Band ini juga menandatangani kontrak dengan Xenophobic Record Australia. Band ini juga akan merilis album baru mereka, Venomous pada bulan Juni 2011.
5.GUGUN BLUES
Gugun Blues Shelter, atau Gugun and The Blues Shelter (seringkali disingkat GBS) adalah band Indonesia ber-aliran blues, yang dibentuk Jakarta, Indonesia, pada tahun 2004. Para anggotanya saat ini antara lain Gugun (gitar), Jono (bass) and Bowie (drum). Merka telah merilis tiga album, Get The Bug (2004), Turn It On (2007) dan Gugun Blues Shelter (2010).
Grup musik ini terbentuk pada tahun 2004 untuk bermain di blues bars di Jakarta. Mereka telah bermain di jazz clubs dan festival.[1] Mereka ter-inspirasi oleh Jimi Hendrix, Stevie Ray Vaughan, Betty Davis, dan Led Zeppelin.[2] Pada awalnya, nama dari band ini adalah The Blues Bug, yang mana akhirnya diganti menjadi Blue Hand Gang, dan selanjutnya menjadi Gugun Blues Shelter. Mereka mengganti nama band mereka karena sebuah band asal Yunani telah memakai nama Blues Bug selama sepuluh tahun.[3]
Pada akhir 2004, mereka merilis album independen pertama mereka, Get the Bug.[1] Musisi yang tampil di dalam album ini antara lain Gugun, Jono, dan Iskandar.[4]
Di awal 2007, tmereka merilis album kedua, Turn It On, oleh Sinjitos Records.[1] The album was voted as one of the best Indonesian albums of 2007 by Rolling Stone Indonesia.[5] Album ini juga dipilih sebagai "The number one blues album of the year", dengan Gugun yang terpilih sebagai Gitaris blues terbaik se Asia Tenggara, di tahun 2007 oleh MTV Trax Magazine.[1]
Bowie bergabung dengan band di tahun 2007[1] (or 2008[4]), menggantikan Iskandar pada drum.
Pada tahun 2010, mereka secara independen merilis album dengan nama mereka sendiri sebagai pengganti terhadap album Set My Soul on Fire mereka, yang batal rilis menyusul konflik dengan label mereka.
Pada tahun 2011, Gugun Blues Shelter dipilih oleh juri melalui pemilihan online dari para fans untuk memenangi Kompetisi the Hard Rock Café’s Global Battle Of The Bands, memperingati Ulang tahun Hard Rock Café yang ke-40.[7] Mereka dijadwalkan untuk tampil pada hari Minggu, 26 Juni 2011 di Hyde Park, bersama dengan Bon Jovi, Rod Stewart dan The Killers.
6.MOCCA
Mocca adalah kelompok musik indie asal Bandung. Grup ini beranggotakan Riko Prayitno (gitar), Arina Ephipania (vokal dan flute), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum). Satu tahun kemudian mereka mengeluarkan debut album mereka "My Diary" (2003) dengan label indie "FFWD". Album ini meldak di pasaran. Lagu-lagu seperti "Secret Admirer" dan "Me and My Boyfriend" menjadi hits di mana-mana. Video klip "Me and My Boyfriend" mendapat penghargaan sebagai "best video of the year" versi MTV Penghargan Musik Indonesia 2003.
Bahkan mereka menandatangani kontrak dengan salah satu indie records di Jepang, Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul "Pop Renaisance". Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang dan Mocca berada di disc no. 2 dengan lagu "Twist Me Arround".
Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa Inggris dengan alasan memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.
Mocca kembali merilis album kedua mereka tahun 2005 bertajuk "Friends" masih dibawah label indie, Fast Forward Record. Dalam album ini Mocca tidak tampil sendirian. Mereka menggaet dua musisi andal untuk memperkaya musik mereka. Dari dalam negeri, mereka menghadirkan Bob Tutupoli untuk mengisi suara dalam lagu "This Conversation" dan lagu yang khusus dibuat untuknya, "Swing It Bob". Mereka juga berduet dengan musisi asal Swedia, Club 8. Bersama duo asal Swedia ini, Johan dan Karolina Komstedt, Mocca membawakan lagu "I Would Never".
Karier Mocca semakin menanjak. Tak hanya di dalam negeri, mereka mengembangkan sayap ke Asia. Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang telah menikmati album mereka. Pada tahu 2005, Mocca menggelar konser di Singapura dan menampilkn The Rock Angels Band.
Mocca juga terlibat dalam pembuatan lagu soundtrack. Kuartet ini pernah mengerjakan soundtrack film "Catatan Akhir Sekolah" karya Hanung Bramantyo dan soundtrack sinetron TV "Fairish the Series".
Mocca juga membuat sebuah mini album berisi 6 lagu, 2 di antaranya berbahasa Indonesia. Mini album ini sebelumnya berjudul "Sunday Afternoon", tapi dirilis dengan judul "Untuk Rena". Mocca terinspirasi naskah cerita film anak-anak berjudul "Untuk Rena". Mocca tak hanya mendapat inspirasi. Mereka juga mendapat kesempatan untuk memasukkan "Happy!" dan "Sebelum Kau Tidur" sebagai soundtrack film garapan Riri Riza itu.
Tahun 2007, Mocca mengeluarkan album ketiga mereka, "Colours". Album ini memuat materi baru, termasuk 2 cover song yaitu “Hyperballad” (Bjork) dan “Sing” (The Carpenters) serta sebuah kolaborasi dengan Pelle Carlberg (Edson) yang kemarin sempat menjadi tamu di LA Light IndieFest, dalam lagu “Let Me Go”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar